Perhitungan Pelunasan Top Up BRI

Top Up artinya menambah pinjaman lagi ketika pinjaman sebelumnya belum dilunasi. Ada banyak alasan seseorang melakukan top up, entah  itu karena ada kebutuhan mendadak, salah perhitungan kebutuhan dana di pinjaman pertama, atau alasan-alasan yang lainnya.

Fasilitas Top Up ini dapat dilakukan salah satunya di bank BRI. Ketika melakukan top up, otomatis angsuran dan hutang debitur menjadi bertambah. Lalu, bagaimanakah perhitungan pelunasan top up di BRI?

Pelunasan top up terdiri dari 2 jenis perhitungan, yakni perhitungan gabungan dan perhitungan pemisahan. Top up gabungan artinya pinjaman kredit sebelumnya ditutup sehingga pelunasan digabung pada kredit yang baru.

Sementara pada metode perhitungan pemisahan, kredit dilakukan terpisah. Dengan begitu, debitur membayarkan 2 angsuran yang berbeda tiap bulannya. Namun begitu, di Indonesia umumnya digunakan perhitungan top up gabungan. Metode top up gabungan itulah yang juga digunakan oleh Bank BRI.

Di Bank BRI, ketika melakukan top up, secara otomatis perhitungan bunga akan mengikuti plafon pinjaman yang meningkat. Semisal, apabila pinjaman awal sekitar 100 juta. Ketika debitur menambah plafon pinjaman Rp 50 juta, otomatis nantinya besaran bunga akan dikalikan dengan plafon pinjaman yang baru. Baca Cara Mengajukan KUR BRI 20 Sampai 100 Juta Perorangan

Contoh, pinjaman yang dimiliki dikenakan suku bunga tetap sebesar 9,9% per tahunnya. Jika sisa pokok pinjaman pada saat top up ialah 80 juta, maka dengan top up sebesar Rp 50 juta, perhitungan bunga dikalikan dengan nominal Rp 130 juta. Dengan begitu, untuk masa pengembalian 8 tahun, maka besar angsuran pokok per bulan ialah Rp 1.354.166,67. Dengan bunga per bulan Rp 1.072.500,-.

Perhitungan bunga tetap di Bank BRI ialah    = bunga per bulan x plafon pinjaman

= (9,9% : 12) x 130.000.000

= 0,825% x 130.000.000

= 1.072.500

Perhitungan angsuran pokok = pinjaman : lama pinjaman (bulan)

= 130.000.000 : (8 x 12)

= 130.000.000 : 96

= 1.354.166,67

Sehingga total angsuran per bulan ialah         = 1.072.500 + 1.354.166,67

= 2.426.666

Itulah perhitungan tentang pelunasan top up di Bank BRI. Selain informasi di atas, simak juga informasi terkait top up berikut ini : Baca Jika Telat Pembayaran Pinjaman Mandiri

Hal yang penting diperhatikan sebelum mengajukan top up di Bank BRI

Biasanya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi debitur untuk bisa top up pinjaman di Bank BRI. Syarat tersebut ialah :

  1. Debitur telah menjalani kredit selama waktu yang telah ditentukan oleh bank. Biasanya di bank BRI minimal kredit sudah berjalan selama 12 bulan sebelum bisa melakukan top up
  2. Debitur memiliki riwayat angsuran yang tertib. Debitur yang kerap terlambat membayarkan angsuran secara otomatis berpeluang kecil untuk diterima pengajuan top up-nya.
  3. Umur debitur memenuhi syarat untuk penambahan pinjaman. Dalam artian, umur debitur tidak melebihi 65 tahun pada saat pelunasan pinjaman.
  4. Memenuhi persyaratan dokumen yang ditentukan oleh Bank BRI. Biasanya syarat dokumen yang diminta ialah SK karyawan, SK kenaikan pangkat terbaru serta dokumen asli taspen. Perlu diketahui bahwa syarat tersebut berlaku bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) alias PNS (Pegawai Negeri Sipil). Bagi individu yang berstatus wiraswasta atau profesional tentu memiliki syarat yang lain.

Yang perlu diperhatikan pula mengenai top up ini ialah konsekuensi yang akan dihadapi oleh debitur. Konsekuensi yang pertama ialah, dengan top up otomatis jangka waktu kredit semakin lama. Beban pinjaman juga semakin bertambah. Biasanya seseorang pasti berkeinginan untuk segera terlepas dari beban kredit.

Dengan begitu, pertanyaan yang patut diajukan ketika hendak top up ialah, apakah benar-benar membutuhkan dana tersebut? Jangan sampai membebani diri sendiri hanya karena hal yang tidak perlu. Baca Terbaru Syarat Gadai Sertifikat Bank Muammalat

Top up boleh-boleh saja, asal didasari atas keputusan yang matang dan perencanaan yang tepat. Dengan begitu, tidak akan terjadi masalah atau penyesalan di kemudian hari.

Belum lagi pengajuan top up biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karenanya, top up idealnya tidak dijadikan solusi ketika butuh dana cepat. Ada baiknya untuk mencari dahulu solusi selain pinjam uang di bank.

Share

Leave a Comment

Scroll to Top